Mengenal Android Ice Cream Sandwich (4.0)
Sebelum
anda melakukan update android anda, perhatikan terlebih dahulu beberapa
hal yang membedakan ICS dengan versi sebelumnya Gingerbread dan Froyo
adalah:
Jika anda akan upgrade
android anda dengan ICS sebagai contohnya stock ROM ICS atau custom ROM
CyanogenMod 9, ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan. Apa
saja hal tersebut? Mari kita berbagi bersama tentang ICS pada android.
1.Fitur-fitur baru di ICS
Dipandang dari sudut UI, ICS dilandasi oleh tampilan baru dan fragmentasi, dengan tema Holo pada ICS. Pada ICS,
manajer aplikasi memiliki UI yang benar-benar baru, dimana semua
aplikasi yang sedang berjalan akan ditampilkan sebagai thumbnail dalam
bentuk daftar. Untuk menutup sebuah aplikasi, caranya mudah saja dengan
menggesernya keluar dari daftar. ICS juga memperkenalkan aplikasi
pengenal wajah sebagai salah satu cara membuka smartphone, disebut Face
Unlock. Face Unlock menggunakan kamera depan dan algoritma pengenala
objek. Ini sudah dimasukkan dalam upgrade ICS untuk semua smartphone
yang memiliki kamera depan (Untuk stock ROM, untuk custom ROM sebagian
besar masih belum ada face unlock)
Daftar kontak akan
menunjukkan lebih banyak informasi, termasuk update dari jejaring
social. Di kalender, telah ditambahkan peng-kode-an warna dan sekarang
bias untuk di-zoom. Dan juga sudah ada jenis pesan suara baru yang lebih
visual, menawarkan transkrip dari pesan-pesan suara.
Terdapat beberapa dari
perubahan pada ICS yang mempengaruhi performa dan kestabilan system,
contohnya pemakaian yang lebih besar pada CPU dan RAM. Ini berarti dalam
beberapa hal, penggunaan sumber daya di ICS mempengaruhi system dan
pengguna yang akan merasakan bahwa ini tak sebagus saat masih
menggunakan GB atau Froyo.
2.Pemakaian RAM yang meningkat
Secara umum, bisa
dibilang bahwa RAM adalah memori yang bekerja pada smartphone, digunakan
oleh proses yang sedang berjalan, berbeda dengan flash memory, yang
biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan. Seperti yang anda sudah
pahami, ini adalah penjelasan sederhana dan mungkin tidak sepenuhnya
berlaku dalam beberapa kasus. Bagaimanapun juga, setidaknya itu bisa
membantu memahami perbedaan antara RAM dan flash memory pada sebuah
smartphone.
Pengembangan ICS
ditargetkan untuk smartphone yang memiliki RAM 1GB sperti yang
disebutkan diatas. Jika ICS android anda dengan RAM yang 512MB , maka
sepertiga digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi yang membutuhkan
slot memori terdedikasi agar bisa berjalan lancar. Sebagai contohnya,
inilah yang untuk beberapa fungsi multimedia. Kapasitas yang tersisa,
kurang lebih 340MB disediakan untuk pengguna, seperti dijelaskan dalam Android Compatibility Definition Document (CDD).
Hal menarik lainnya
adalah ada banyak aplikasi yang menggunakan RAM lebih besar di ICS.
Contohnya, web browser lebih intens, dari pengukuran kami menunjukkan
aplikasi ini menggunakan RAM 20-30MB lebih besar dibanding saat masih di
GB. Logikanya, adanya peningkatan juga membutuhkan pemakaian RAM yang
lebih besar.
Dengan Ilustrasi pemakaian RAM sebagai berikut:
Ketika pemakaian RAM
sedang banyak, misalkan hanya tersisa kira-kira 40MB, pengelola aplikasi
mulai menutup beberapa proses tergantung prioritasnya. Pertama,
mematikan idle background. Yang paling terakhir ditutup adalah aplikasi
foreground (aplikasi yang dijalankan oleh kita). Singkatnya lihat tabel
dibawah ini. Untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi Android developers.
(Harap diingat bahwa semua penjelasan yang membahas soal pemakaian RAM
adalah perkiraan dan mungkin berbeda tergantung model smartphone dan
metode pemakaian.)
Tabel diatas menunjukkan
tipe-tipe proses yang berbeda. Ketika kekurangan RAM, pengelola
aplikasi mulai mematikan proses-proses itu dimulai dari bawah menuju ke
atas, jadi proses yang terakhir dimatikan adalah foreground lalu
persistent.
Proses yang sudah
dimatikan sudah pasti akan berjalan lagi ketika pengguna membuka
aplikasi itu lagi, yang artinya akan memakan waktu dan memperlambat
system. Contohnya, ketika memainkan game berat (Game HD, etc) yang
biasanya memakai semua RAM yang tersisa, pengelola aplikasi dipaksa
untuk mematikan semua proses yang berjalan di background. Mungkin juga
termasuk dialer dan bahkan aplikasi Home screen. Saat anda keluar dari
game yang anda mainkan itu, ada resiko bahwa smartphone anda terasa
lambat, karena aplikasi Home screen harus di re-start lagi, dan akan
sama seperti di aplikasi yang akan anda buka nantinya.
3.Interaksi yang lebih lambat dengan SQL database
Satu lagi perubahan di
ICS dibanding GingerBread dan Froyo adalah bahwa Google telah
memindahkan banyak SQL Handling dari tempat aslinya ke Java layer. Dalam
studi internal, telah dapat dilihat bahwa operasi baca dan tulis ke SQL
database memakan waktu lebih lama, akibatnya memperlambat aplikasi.
Banyak aplikasi yang menjalankan rentetan operasi SQL saat mulai
berjalan, yang akibatnya berpengaruh besar pada waktu start-up.
Berdasarkan latihan,
operasi database atau request http semestinya tidak dijalankan di thread
utama. Tapi, kita tahu bahwa ada beberapa aplikasi yang menjalankan
operasi seperti ini langsung di thread utama, yang menyebabkan operasi
lain akan terhalangi. Juga ketika membaca feedback di play store tentang
software ICS, anda dapat melihat review yang mengalami masalah pada
beberapa game atau aplikasi.
Jika sebuah operasi terlalu banyak makan waktu, ada resiko bahwa terjadi Application Not Responding
(ANR). Sebuah ANR terjadi ketika sebuah aplikasi dalam batas waktu
tertentu tidak menjawab sebuah Intent (perintah), atau tidak merespon
input event. Untuk Intent, batas waktunya adalah 5 detik. Untuk input
event (contoh: sentuhan di layar atau klik tombol) batas waktunya 10
detik. Akibatnya pengguna akan merasa smartphone-nya menjadi lambat dan
kurang stabil dikarenakan lambatnya waktu respond akan meningkatnya ANR.
4.Memperkenalkan akselerasi hardware
Masih ada lagi perubahan
di ICS, yaitu akselerasi hardware (HW) grafik sudah diaktifkan secara
otomatis untuk semua aplikasi dari API level 14. Untuk aplikasi yang
levelnya dibawah itu, akselerasi bisa diaktifkan di manifest dengan
atribute android:hardwareAccelerated=”true”. Akselerasi HW
artinya yaitu GPU digunakan untuk me-render grafik, yang bisa membuat UI
jadi lebih halus. Tapi itu malah memaksa memuat lib grafik tambahan
untuk aplikasi tertentu yang akhirnya juga menambah pemakaian RAM. Dapat
anda temukan bahwa aplikasi Setting/Pengaturan memakai RAM 1-2MB lebih
banyak, dan sebenarnya butuh waktu lebih lama untuk berjalan bila
memakai akselerasi HW dibanding tanpa akselerasi. Saat aplikasi sudah
berjalan, UI-nya sudah ter-akselerasi HW, bila aplikasi itu tidak
didukung grafik yang canggih maka pengguna takkan bisa melihat
perbedaannya.
Satu lagi efek dari
akselerasi HW adalah bisa membuat batere lebih cepat terkuras dalam hal
tertentu. Contohnya saat memainkan video, saat itu akselerasi HW memaksa
setiap video frame untuk dijalankan melalui GPU, akibatnya akan
menjadikan system menggunakan power lebih besar dibandingkan tanpa
akselerasi HW.
Jika anda adalah
pengembang aplikasi android, maka anda silahkan mengevaluasi apakah
akselerasi HW diperlukan atau tidak, terkait dengan masalah pemakaian
RAM, waktu start-up dan bahkan masalah durasi batere yang bisa berefek
negatif pada pemakaian pengguna. Anda bisa mempelajari lebih lanjut
tentang akselerasi HW pada ICS di Android Developers blog.
5.Beberapa fakta tentang ICS
-Satu OS untuk tablet dan Smartphone:
Seperti diketahui, OS Android hadir dalam berbagai macam smartphone dengan spesifikasi hardware yang berbeda-beda, prosesor yang berbeda-beda, ukuran layar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan terjadinya fragmentasi pada android dan ditanggapi Google dengan memperbolehkan para pengembang aplikasi untuk menyediakan berbagai macam versi aplikasi di market, dengan harapan semua user dapat menggunakan aplikasi tersebut walaupun dengan ekosistem yang berbeda-beda.
Kemudian muncul Honeycomb, sistem operasi khusus tablet yang diluncurkan Google untuk menyaingi Apple iPad. Lagi-lagi fragmentasi terjadi antara pengguna tablet dan smartphone. Android terbagi menjadi dua, Honeycomb untuk tablet, dan Android 2.3 Gingerbread untuk smartphone.
Ice Cream Sandwich menjadi jawaban atas masalah tersebut. ICS bisa berjalan baik di smartphone yang memiliki ukuran layar lebih kecil dan tablet yang memiliki ukuran layar lebih besar. Aplikasi yang berjalan pun nantinya akan bisa beradaptasi sehingga cocok dengan ukuran layar perangkat yang digunakan.
-User Interface dan management system yang baru:
Seperti yang telah saya jelaskan pada artikel di atas, Banyak sekali tampilan yang berubah pada ICS baik dalam launcher maupun widget. Selain itu juga mempunyai management system yang baru, sebagai contoh ketika anda akan bertukar data dari android ke PC, maka akan terjadi perubahan yang menonjol jika dibandingkan dengan versi sebelumnya
-Google Android kembali menjadi OS open source:
Custom ROM ini begitu banyak bermunculan tapi tidak untuk pengguna tablet, karena Google tidak pernah menyertakan source code Honeycomb ke dalam Android Open Source Project. Google beralasan hal ini untuk menghindari Honeycomb diadaptasi ke perangkat smartphone, seperti Gingerbread yang sudah diadaptasi (ported) ke perangkat tablet. Namun pada ICS Google akan menyertakan ICS ke dalam Android Open Source Project.
-Layanan konten online Google di bidang multimedia:
ICS telah menyediakan berbagai macam layanan konten dibanding versi sebelumnya. Selain itu juga layanan dengan system cloud yang disediakan oleh google.
-Dukungan terhadap prosesor multi core:
Dukungan terhadap prosesor multi core sudah muncul sejak Anroid 2.0. Tapi tidak secara bawaan. Artinya, produsen perangkat lah yang menyertakan sendiri dukungan terhadap fitur ini. Namun pada ICS akan memiliki dukungan secara bawaan, dikarenakan ICS memerlukan spek yang tinggi (lihat artikel maxiandroid di atas).
-Designing Environment resmi untuk pabrikan perangkat Android:
Android hadir dari berbagai macam produsen dengan tampilan uniknya masing-masing (Sony Ericcson dengan Blur, HTC dengan Sense UI, Samsung dengan TouchWiz UI, LG dengan LGE UI dan masih banyak lainnya). Setiap muncul Android versi terbaru, para produsen ini harus bekerja keras untuk mengadaptasi versi terbaru ini ke perangkatnya dengan tetap mempertahankan tampilan uniknya tersebut. Apabila lancar, perangkat mereka akan segera bisa merasakan android versi baru tersebut. Namun apabila ada kendala, ini artinya keterlambatan yang bisa mengakibatkan kecewanya para pelanggan yang ingin segera mencoba android versi terbaru itu.
Google dapat membantu menghindari hal ini dengan menyediakan engine dan environment yang dapat memermudah pengubahan tampilan Android asli menjadi tampilan khas masing-masing produsen.
-Efek baru bagi kamera smartphone:
Kamera Smartphone yang tersemat di perangkat Android sepertinya akan mendapatkan efek-efek baru dan mempunyai foto editor bawaan, seperti yang didemonstrasikan pada Google I/O Developer Conference, namun hal itu terkadang malah menjadi bumerang bagi pengembang ROM (mengingat beberapa custom ROM masih mempunyai bug pada system camera)
-Android 4.0 akan menggunakan Kernel Linux terbaru:
Pendiri Linux, Linus Torvald mengatakan pada bulan Juli Android akan menggunakan kernel terbaru Linux yaitu versi 3.0. Sehingga ICS dipastikan akan lebih cepat dan lebih aman daripada versi sebelumnya.
-Dukungan lebih baik terhadap teknologi Near Field Communication:
Near Field Communication merupakan teknologi untuk mengkomunikasikan perangkat anda dengan perangkat lainnya secara nirkabel. Seperti teknologi bluetooth namun lebih baik dari segi kecepatan, sekuritas, dan kemudahan. Teknologi ini jugalah yang digunakan untuk menjadikan smartphone anda sebagai alat pembayaran layaknya kartu kredit. Cukup dekatkan smartphone anda dengan mesin pendeteksi, maka pembayaran anda telah tercatat, Seperti diketahui, teknologi NFC merupakan salah satu ladang Google dimana Google memiliki Google Wallet yaitu layanan alat pembayaran dengan smartphone. Jadi tidak heran Google mendukung penuh terhadap NFC dan ICS.
-Face Tracking:
Pada konferensi Google I/O, Google mendemonstrasikan teknologi face tracking yang dapat mendeteksi pergerakan wajah. Dengan teknik inilah, gambar yang dihasilkan akan lebih tajam dan stabil saat melakukan web cam. ICS dapat dipastikan akan mengadopsi teknologi ini. Namun perlu anda ketahui bahwa teknologi ini belum di adopsi pada custom rom secara keseluruhan.
Catatan:
Jadi, platform apa
pilihan anda? Apakah anda akan mengejar fitur-fitur baru di ICS atau
lebih mengutamakan kestabilan dan tetap bertahan di GB? Kami harap
artikel pada blog maxiandroid ini bisa menjelaskan beberapa aspek yang
bisa dijadikan pertimbangan ketika membuat keputusan.
Berikut saya sertakan chart pengguna android (untuk lebih lanjut anda bisa melihat pada sumber di sini)
Saran dari saya adalah:
jika anda memutuskan untuk mengupdate ICS, beberapa yang perlu anda
pertimbangkan adalah kompabilitas terhadap aplikasi, kestabilan ROM,
dukungan terhadap hardware anda dan sesuaikan dengan kebutuhan anda
tentunya, karena anda dapat mengoptimalkan android anda tanpa harus
melakukan update yang lebih terkesan dipaksakan pada hardware android
anda.