Jumat, 13 Januari 2012

tafsir tentang iblis


Nama: Hilman Kusmayadi                               NIM:1210103018
Jurusan/smt: Tafsir hadits/3                             Tugas: UTS Tafsir II
Surat Al-Baqarah [2] : Ayat 34, 36

Î)r $oYù=è% Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4n1r& uŽy9õ3tFó$#ur tb%x.ur z`ÏB šúï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÌÍÈ
34.  Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
Tafsirnya:
Sebagai kelanjutan dari ayat-ayat terdahulu yang berbicara tentang ‎nikmat materi dan maknawi yang Allah berikan kepada manusia, juga khilafah ‎ilahi yang menunjukkan kemuliaan manusia, maka ayat ini memaparkan satu ‎lagi yang menunjukkan kemuliaan manusia, yaitu sujudnya para malaikat ‎kepada Nabi Adam as. Sebagaimana terdapat di dalam beberapa ayat surat ‎al-Hijr dan Shaad, Allah Swt ketika menciptakan manusia, berbicara kepada ‎para malaikat yang artinya, "Maka jika Aku telah menyempurnakannya dan ‎telah Kutiupkan ruh-Ku ke dalamnya, maka sujudlah kalian kepadanya."
Dengan demikian, sujud ini dilakukan karena penciptaan manusia, bukan ‎karena pengangkatannya sebagai khalifah. Karena persoalan khilafah serta ‎pengujian terhadap para Malaikat terjadi setelah tahap ini. Pada ‎dasarnya, jika perintah sujud dikeluarkan setelah kejelasan kedudukan ‎khilafah yang dicapai oleh Adam as, maka sujudnya para Malaikat itu tak akan ‎sedemikian bernilai. Karena sudah bukan lagi berdasarkan pada ta'abbud dan ‎penyerahan diri sepenuhnya kepada perintah ilahi, namun sujud itu dilakukan ‎karena kedudukan Adam as.‎
Sementara itu, Iblis, yang menurut ayat 50 surat al-Kahfi termasuk dari ‎golongan Jin yang mencapai kedudukan setingkat dengan para malaikat ‎berkat ibadahnya yang sangat tinggi, tidak bersedia melaksanakan perintah ‎ilahi itu. Dengan menyombongkan diri ia menyangka bahwa dari segi ‎ciptaan ia lebih tinggi dari pada Adam. Menurutnya, Adamlah yang seharusnya ‎bersujud kepadanya, bukan ia yang sujud terhadap Adam. Kemaksiatan dan ‎dosa Iblis bukan hanya di dalam perbuatan; tetapi dari segi keyakinan ‎Iblis juga telah menunjukkan kemaksiatannya. Karena ia menyakini bahwa perintah ‎Allah itu tidak adil dan bijaksana.
Dengan demikian maka Iblis telah kafir, tak beragama dan melepaskan ‎imannya. Sujudnya para malaikat kepada Adam bukan berarti menyembah ‎Adam.Sebab menyembah selain Allah tidak diperbolehkan. Mereka bersujud ‎kepada Adam atas dasar perintah ilahi sebagai penghormatan, yang pada ‎hakikatnya bersujud kepada Allah, namun karena penciptaan wujud mulia ini ‎yang bernama manusia.
Dari ayat tadi terdapat enam poin pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Hakikat ibadah adalah manusia melakukan perbuatan karena perintah ‎Allah, bukannya ia memilih dan mengamalkan perintah-perintah sesuai ‎dengan keinginannya. Selama berabad-abad Iblis bersedia sujud di hadapan ‎Allah, namun ia tidak mau bersujud sesaatpun kepada Adam.
2. Jauh dari keadilan, apabila semua malaikat bersujud kepada manusia, ‎namun manusia tidak bersedia bersujud kepada Allah.
3. Sombong dan takabbur di hadapan kebenaran, menarik manusia kepada ‎kekufuran dan ketidakberagamaan. ‎
‎4. Sujud dan tunduk di hadapan selain Allah apabila berdasarkan perintah ‎Allah, maka tidak hanya perbuatan non-syirik, bahkan ia merupakan tauhid ‎dan ubudiyyah itu sendiri.
5. Kelayakan lebih penting dari pada umur dan keterdahuluan. Malaikat yang ‎telah diciptakan terlebih dahulu harus bersujud kepada Adam yang baru ‎diciptakan.
6. Sujud kepada Adam bukan hanya kepada dirinya, bahkan karena ‎keturunannya dan generasi manusia. Oleh karenanya Allah berfirman dalam ‎Surah al-A'raf ayat 11, "Wahai manusia, Kami ciptakan kalian, lalu kami ‎bentuk kalian, kemudian kami katakan kepada Malaikat: Bersujudlah kepada ‎Adam!"‎

$yJßg©9yr'sù ß`»sÜø¤±9$# $pk÷]tã $yJßgy_t÷zr'sù $£JÏB $tR%x. ÏmŠÏù ( $uZù=è%ur (#qäÜÎ7÷d$# ö/ä3àÒ÷èt/ CÙ÷èt7Ï9 Arßtã ( ö/ä3s9ur Îû ÇÚöF{$# @s)tGó¡ãB ìì»tFtBur 4n<Î) &ûüÏm ÇÌÏÈ
36.  Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
Tafsirnya:
Sebelum ini telah dijelaskan mengenai peristiwa penciptaan dan khilafah ‎Adam, dan sampai pada pembahasan tentang ditempatkannya Adam dan ‎isterinya oleh Allah pada suatu taman surga dan disediakan segala jenis ‎makanan untuk mereka.Namun Allah melarang tumbuhan khusus, yang ‎apabila dimakan akan menyebabkan kerugian dan mengakibatkan kezaliman ‎terhadap diri sendiri.
Adapun setan yang terusir dari rahmat ilahi lantaran berpaling dari perintah ‎untuk bersujud kepada Adam, senantiasa berusaha mengeluarkan Adam dari tempat ketenangan, kesejahteraan dan ketenteraman, guna ‎melampiaskan dendamnya kepada Adam. ‎Karena itu, setan berusaha keras membujuk Adam agar memakan tumbuhan ‎terlarang dengan berbagai godaan dan berpura-pura berniat baik dengan ‎menyebutkan berbagai manfaat buah dari pohon tersebut.‎
Akhirnya, Adam dan isterinya memakan buah pohon itu. Mereka tidak ‎mempunyai niat untuk melanggar perintah Allah, sama halnya seperti seorang ‎anak kecil yang tidak memiliki pengalaman berdusta dan menipu, yang ‎menganggap selainnya jujur seperti dirinya.
Sewaktu setan bersumpah kepada mereka bahwa yang dikatakannya ‎mengenai manfaat-manfaat tumbuhan itu adalah benar dan jujur, maka Adam ‎mempercayainya dan akhirnya tertipu. Akibat pelanggaran terhadap perintah ‎ilahi ini adalah Adam dan isterinya dikeluarkan dari surga, selanjutnya turun ‎perintah dari sisi Allah, keluarlah kalian dari wilayah kedekatan ilahi dan telah ‎pecah benih dendam dan permusuhan antara kalian dan setan. Dan kalian ‎akan berada di bumi hingga saat yang ditentukan.

            Tujuan pokok penciptaan ‎Adam adalah kekhilafahannya di muka bumi, maka Adam harus tinggal di ‎bumi. Namun pada mulanya Allah telah menyiapkan sebuah lingkungan yang ‎tenang dan jauh dari berbagai kesulitan, hingga dalam masa persiapan ini ‎Adam akan mengenal kondisi kehidupan di bumi, juga mengenal musuh ‎sebenarnya, yaitu setan.
Dari ayat tadi terdapat lima poin pelajaran yang dapat dipetik:‎ ‎
‎1. Menuruti ajakan setan tidak hanya menjauhkan manusia dari rahmat ilahi, ‎tetapi juga merampas kesejahteraan yang terjadi pada Adam dan isterinya ‎yang dikeluarkan dari surga yang penuh rahmat menuju ke bumi yang serba ‎susah. ‎
‎2. Permusuhan setan dengan manusia adalah permusuhan lama, dimulai ‎sejak awal penciptaan manusia hingga saat ini.‎
‎3. Bumi adalah tempat sementara kehidupan manusia dan pemanfaatan ‎manusia atasnya terbatas dan sementara. Hendaknya kita pikirkan persiapan ‎tempat yang abadi kita di surga. ‎
‎4. Sesungguhnya setiap manusia adalah penghuni surga lantaran potensi-‎potensi dan kelayakan-kelayakan yang diciptakan oleh Allah padanya, tetapi ‎pelanggaran-pelanggaran yang ia lakukan menyebabkannya jatuh dan ‎terjerumus ke dalam jurang kesusahan. ‎
‎5. Tidak seorang manusia pun terjaga dari bahaya dosa dan penyimpangan, ‎kecuali Allah menjaganya. Adam yang merupakan khalifah Allah di muka bumi ‎dan menjadi sosok manusia mulia sehingga malaikat bersujud kepadanya, ‎kelalaian sesaat saja mengeluarkannya dari sisi-Nya. Namun kesalahan ‎Adam sebelum ia mencapai tingkat kenabian.
Surat al-‘araf [7] : ayat 11, 12, 14, 16
ôs)s9ur öNà6»oYø)n=yz §NèO öNä3»tRö§q|¹ §NèO $uZù=è% Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) óOs9 `ä3tƒ z`ÏiB šúïÏÉf»¡¡9$# ÇÊÊÈ tA$s% $tB y7yèuZtB žwr& yàfó¡n@ øŒÎ) y7è?ósDr& ( tA$s% O$tRr& ׎öyz çm÷ZÏiB ÓÍ_tFø)n=yz `ÏB 9$¯R ¼çmtGø)n=yzur `ÏB &ûüÏÛ ÇÊËÈ
tA$s% þÎTöÏàRr& 4n<Î) ÏQöqtƒ tbqèWyèö7ムÇÊÍÈ
tA$s% !$yJÎ6sù ÏZoK÷ƒuqøîr& ¨byãèø%V{ öNçlm; y7sÛºuŽÅÀ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# ÇÊÏÈ
12. (Allah) befirman,"Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" (iblis) menjawab,"Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."
 13. (Allah) berfirman, "maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina."
Tafsirnya:
Ayat diatas menerangkan tentang sebab menolaknya iblis untuk sujud kepada Adam. Sementara malaikat yang jumlahnya banyak saat itu bersujud kepada adam. Bukan berarti sujud kepada selain Allah, tetapi secara hakikatnya malaikat sujud kepada Allah. Namun iblis yang hanya sendiri tetap berdiri diantara banyaknya malaikat yang sujud kepada adam. Dan Allah melihat iblis kemudian bertanya seperti pada ayat diatas.Dan iblis menjawab bahwa ia lebih baik dari adam.iblis diciptakan dari api sedangkan adam dari tanah. Ada beberapa kesalahan iblis dalam menjawab pertanyaan Allah swt,
  1. Iblis tidak melihat kepada siapa yang memerintah, tapi apa yang diperintah. Ini menjadi pelajaran bagi kita, untuk senantiasa mendengarkan qiyadah kita selama sesuai dengan hukum Allah dan RasulNya.
  2. Iblis tidak berpikir panjang dan menganalisa dengan baik tentang hakikat atau madah atau unsur penciptaan dirinya. Bahwa tanah itu lebih baik dari api. Tanah itu lembut, tenang,tempat tumbuh tumbuhan, dan tempat bertambah. Namun juga mengguncang jika diganggu atau dirusak. Sedangkan api tergesa-gesa dan menghancurkan serta mudah dihasut. Ketika disiram dengan air api akan hilang,sedangkan tanah akan menyerapnya.
Akhirnya,karena kesombongannya, ia diusir oleh Allah dari syurga karena ia adalah makhluk yang hina. Jadi, orang-orang yang sombong adalah sesungguhnya orang yang hina dan tidak patut ia berada di syurga. Ia merasa lebih baik dari siapapun tanpa menganalisis keadaan yang sebenarnya dan hanya berfikir pendek. Kita harus berpikir dengan visi yang jauh ke depan tidak seperti iblis yang pendek pikirannya.
14.  Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".
(Iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya) artinya berilah saya kesempatan (sampai waktu mereka dibangkitkan.") yakni sampai manusia dibangkitkan.
16.  Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
(Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan saya) Engkau telah menghukum saya; huruf ba mengandung makna qasam/sumpah dan sebagai jawabnya ialah (saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka) yaitu anak-anak Adam (dari jalan Engkau yang lurus) maksudnya dari jalan yang dapat mempertemukan mereka kepada Engkau.
Surat al-hijr [15] : 31, 32, 33, 36, 39

HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) #n1r& br& tbqä3tƒ yìtB šúïÏÉf»¡¡9$# ÇÌÊÈ tA$s% ߧŠÎ=ö/Î*¯»tƒ $tB y7s9 žwr& tbqä3s? yìtB tûïÏÉf»¡¡9$# ÇÌËÈ tA$s% öNs9 `ä.r& yàfóX{ @t±u;Ï9 ¼çmtFø)n=yz `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇÌÌÈ
31.  Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.
32.  Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
33.  Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau Telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
Tafsirnya:
Allah SWT dalam firman-Nya ini menceritakan bahwa Dia berfirman kepada para malaikat memerintahkan mereka bersujud sebagai tanda hormat kepada manusia yang diciptakan oleh-Nya dari tanah liat yang berasal dari lumpur kering yang berbentuk. Maka bersujudnalh mereka setelah disempurnakan penciptaan dan ditiupkan ke dalamnya ruh dari sisi Allah. Hanya iblislah yang enggan bersujud memenuhi perintah Allah. Ia beriri hati dan sombong merasa dirinya lebih tinggi dan lebih mulia daripada manusia yang diciptakan oleh Allah dari tanah, sedang dia sendiri dicpitakan dari api. Ia berkata “Aku tidak akan bersujud bagi manusia yang engkau ciptakan dari tanah. Aku adalah lebih baik dari padanya. Karena engkau telah menciptakan aku dari api.”
šúïÏ%©!$#ur (#qç/¤x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ (#rçŽy9õ3tFó$#ur !$pk÷]tã y7Í´¯»s9'ré& Ü=»ysô¹r& Í$¨Y9$# ( öNèd $pkŽÏù tbrà$Î#»yz ÇÌÏÈ
36.  Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Tafsirnya:
Allah berfirman kepada iblis yang tidak mematuhi perintah-Nya bersujud bagi adam, “keluarlah engaku dari surge dan dari kedudukanmu dalam barisan malaikat dengan diiringi laknat dan kutukan yang tidak henti-hentinya menimpamu hingga hari kiamat.”iblis memohon kepada Allah yang mengusirnya dari kedudukannya yang tinggi itu, agar ia diberi tangguh sampai hari kiamat, hari dibangkitkannya manusia kembali. Dan diterimalah oleh Allah permohonan iblis itu.
ôMs9$s%ur óOßg9s9ré& óOßg1t÷zT{ $yJsù šc%x. ö/ä3s9 $uZøŠn=tã `ÏB 9@ôÒsù (#qè%räsù z>#xyèø9$# $yJÎ/ óOçGYä. tbqç7Å¡õ3s? ÇÌÒÈ
39.  Dan Berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, Maka rasakanlah siksaan Karena perbuatan yang Telah kamu lakukan".

Tafsirnya:
Allah berfirman memberitahu bahwa iblis berkata kepad-Nya, “ya tuhanku, dikarenakan engkau telah menakdirkan aku tersesat, maka pasti aku akan menyesatkan anak cucu adam dengan membujuk mereka memandang baik semua perbuatan maksiat dan mendorong mereka dengan segala tipu daya agar mereka menjauhi segala perintah-Mu dan pasti aku kan berhasil dalam usaha penyesatanku ini kecuali terhadap beberapa hamba-hamba-Mu yang muhlis yang telah memperoleh taufik dan hidayah untuk mentaati segala petunjuk dan perintah-Mu.
Allah berfirman menjawab, “ini adalah jalan lurus yang aku menjaganya, dan sesekali engkau tidak mempunyai kekuasaan dan tidak akan mendapat jalan untuk mmembujuk dan menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah aku karuniai taufik dan hidayah-Ku. Engkau hanya berkuasa dan mendapat jalan untuk membujuk dan menyesatkan hamba-hamba-Ku yang memeng sudah aku takdirkan tersesat dan tempat mereka kelak bersama engkau  dan anak cucumu adalah di Jahannam. Yang mempunyai tujuh pintu, tiap-tipa pintu tersedia dari segolongan daripada pengikut-pengikut iblis.”
Surat Al-isra[17]: ayat 61, 62, 64
øŒÎ)ur $uZù=è% Ïpx6Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rßßÚó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) tA$s% ßßÚór&uä ô`yJÏ9 |Mø)n=yz $YZŠÏÛ ÇÏÊÈ tA$s% y7tG÷ƒuäur& #x»yd Ï%©!$# |MøB§Ÿ2 ¥n?tã ÷ûÈõs9 Èûsòö¨zr& 4n<Î) ÏQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$#  Æs3ÏYtFômV{ ÿ¼çmtG­ƒÍhèŒ žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÏËÈ
61.  Dan (ingatlah), tatkala kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. dia berkata: "Apakah Aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
62.  Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan Aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".


Tafsirnya:
Allah berfirman dalam kedua ayat ini, menyebut permusuhan iblis terhadap Adam da keturunannya dan bahwa permusuhan itu adalah sudah lama sejak Adam diciptakan, dimulai tatkala Allah memerintahkan para malaikat bersujud kepada Adam dan bersujudlah semua kecuali iblis yang enggan bersujud bahkan dengan sombongnya berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang engkau ciptakan dari tanah, aku adalah lebih baik daripada dia, engkau ciptakan aku dari api dan engkau ciptakan dia dari tanah.” Dan selanjutnya iblis mengancam dengan kata-katanya, “Adakah orang ini yang engkau muliakan diatas diriku, apakah engkau memberikan tangguh kepadaku, niscaya akan mengganggu keturunannya dan kusesatkan mereka semuanya kecuali sedikit diantara mereka yang akan lolos dan terhindar dari gangguanku.”
øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍköŽn=tã y7Î=øsƒ¿2 šÎ=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4 $tBur ãNèdßÏètƒ ß`»sÜø¤±9$# žwÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ  
64.  Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.
Tafsirnya:
Tatkala iblis minta diberikan tangguh kepada Allah, berfirmanlah Allah kepadanya, “ pergilah engkau, akan kuberikan tangguh kepadamu sampai waktu yang kutentukan dan ketahuilah bahwa engkau dan barangsiapa yang mengikutimu akan dibalas dengan neraka jahannam sebagai pembalasan yang cukup atas amal perbuatan mereka.” Bujuklah yang dapat kau bujuk dan rayulah mereka dengan nyanyian dan suaramu, kerahkanlah pasukan kudamu dan pasukan pejalan kaki, sekutuilah mereka dengan harta-harta mereka, dan anak-anak mereka dan berikan janji-janji yang manis kepada mereka, walaupun sesungguhnya apa yang dijanjikan oleh setan itu hanyalah tipuan belaka.
Surat Al-kahfi[18]: 50, 57
øŒÎ)ur $uZù=è% Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rßßÚó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) tb%x. z`ÏB Çd`Éfø9$# t,|¡xÿsù ô`tã ̍øBr& ÿ¾ÏmÎn/u 3 ¼çmtRräÏ­GtFsùr& ÿ¼çmtF­ƒÍhèŒur uä!$uŠÏ9÷rr& `ÏB ÎTrߊ öNèdur öNä3s9 Brßtã 4 }§ø©Î/ tûüÏJÎ=»©à=Ï9 Zwyt/ ÇÎÉÈ
50.  Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], Maka sujudlah mereka kecuali iblis. dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
[884]  sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
Tafsirnya:
            (Dan ingatlah ketika) lafal Idz dinashabkan oleh lafal Udzkur yang tidak disebutkan (Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam)" dengan cara membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepadanya, bukan dengan cara meletakkan kening (maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah segolongan dari jin) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa iblis itu adalah sejenis malaikat. Berdasarkan pengertian ini maka istitsnanya adalah Muttashil. Menurut pendapat yang lain Istitsna ini adalah Munqathi'. Berdasarkan pengertian ini maka iblis adalah biang jin, ia mempunyai keturunan yang telah disebutkan sebelumnya, sedangkan Malaikat tidak mempunyai keturunan (maka ia mendurhakai perintah Rabbnya) artinya, iblis itu membangkang tidak mau taat kepada-Nya, karena ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. (Patutkah Engkau mengambil dia dan turunan-turunannya) pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi Adam dan keturunannya, dan Dhamir Ha pada dua tempat kembali kepada iblis (sebagai pemimpin selain daripada-Ku) yang kemudian kalian taati mereka (sedangkan mereka adalah musuh kalian?) menjadi musuh. Lafal 'Aduwwun berkedudukan menjadi Hal karena bermakna A'daa-an. (Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang lalim) yakni iblis dan keturunannya untuk ditaati sebagai pengganti taat kepada Allah.

ô`tBur ÞOn=øßr& `£JÏB tÏj.èŒ ÏM»tƒ$t«Î/ ¾ÏmÎn/u uÚtôãr'sù $pk÷]tã zÓŤtRur $tB ôMtB£s% çn#ytƒ 4 $¯RÎ) $oYù=yèy_ 4n?tã öNÎgÎ/qè=è% ºp¨ZÅ2r& br& çnqßgs)øÿtƒ þÎûur öNÍkÍX#sŒ#uä #\ø%ur ( bÎ)ur óOßgããôs? n<Î) 3yßgø9$# `n=sù (#ÿrßtFöku #¸ŒÎ) #Yt/r& ÇÎÐÈ

57.  Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang Telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang Telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami Telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
Tafsirnya:
            (Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabbnya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya) apa yang telah diperbuatnya berupa kekafiran dan kedurhakaan. (Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka) penutup-penutup (hingga mereka tidak memahaminya) maksudnya, supaya mereka tidak dapat memahami Alquran, dengan demikian maka mereka tidak dapat memahaminya (dan di telinga mereka Kami letakkan sumbatan pula) yakni penyumbat sehingga mereka tidak dapat mendengarkannya (dan kendati pun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk) disebabkan adanya penutup dan sumbatan tadi (selama-lamanya).



Surat thaha [20] : 116, 117
øŒÎ)ur $oYù=è% Ïpx6Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rßßÚó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) š[ŠÎ=ö/Î) 4n1r& ÇÊÊÏÈ $uZù=à)sù ãPyŠ$t«¯»tƒ ¨bÎ) #x»yd Arßtã y7©9 šÅ_÷rtÏ9ur Ÿxsù %mäl¨Yy_̍÷ムz`ÏB Ïp¨Yyfø9$# #s+ô±tFsù ÇÊÊÐÈ
116.  Dan (Ingatlah) ketika kami Berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", Maka mereka sujud kecuali iblis. ia membangkang.
117.  Maka kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya Ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
Tafsirnya:
Dalam kedua ayat ini Allah SWT, mengkisahkan kisah penciptaan Adam dan perintah-Nya kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya  sebagai tanda penghormatan bagi nenek mahkluk Allah yang dimuliakan di atas jenis mahkluk-mahkluk lain. Kisah ini telah diuraikan dalam penafsiran Al-baqarah, al-‘araf, al-hijr, dan al-kahfi dan akan duraikan lagi dalam penafsiran shad.
Surat As-syuara[26]: 95
ߊqãZã_ur }§ŠÎ=ö/Î) tbqãèuHødr& ÇÒÎÈ
95.  Dan bala tentara Iblis semuanya.
 (Dan bala tentara iblis) yakni pengikut-pengikutnya dan orang-orang yang menaatinya dari jenis jin dan manusia (semuanya).


Surat saba [34]: 20, 21
ôs)s9ur s-£|¹ öNÍköŽn=tã ߧŠÎ=ö/Î) ¼çm¨Ysß çnqãèt7¨?$$sù žwÎ) $Z)ƒÌsù z`ÏiB tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇËÉÈ $tBur tb%Ÿ2 ¼çms9 NÍköŽn=tã `ÏiB ?`»sÜù=ß žwÎ) zNn=÷èuZÏ9 `tB ß`ÏB÷sムÍotÅzFy$$Î/ ô`£JÏB uqèd $yg÷YÏB Îû 7e7x© 3 y7š/uur 4n?tã Èe@ä. >äóÓx« ÔáÏÿym ÇËÊÈ
20.  Dan Sesungguhnya Iblis Telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.
21.  Dan tidak adalah kekuasaan Iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. dan Tuhanmu Maha memelihara segala sesuatu.
Tafsirnya:
 (Dan sesungguhnya telah membuktikan kebenaran) dapat dibaca Shadaqa atau Shaddaqa (terhadap mereka) terhadap orang-orang kafir, antara lain adalah penduduk negeri Saba (iblis akan kebenaran sangkaannya) bahwasanya apabila ia menggoda mereka, maka niscaya mereka akan mengikutinya (lalu mereka mengikutinya) maka benarlah dugaan iblis itu atau nyata benarlah apa yang diduga oleh iblis itu (kecuali) tetapi (sebagian dari orang-orang yang beriman) yang benar-benar beriman, tidak mau mengikuti iblis.
021. (Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi.

Tidak ada komentar: