Minggu, 19 Mei 2013

Akhlak rasulullah terhadap hewan atau binatang

Nama: Hilman Kusmayadi                                          Jurusan/semester: Tafsir Hadits/5
NIM: 1210103018                                                      Tugas Hadits
Akhlak terhadap binatang
Persaudaraan dan kasih sayang adalah harga mati untuk sesama manusia, secara khusus adalah kepada sesama muslim didunia ini. Allah menciptakan manusia didampingi perbagai makhluk lain di dunia yakni tumbuhan dan hewan, semua diciptakan untuk kemaslahatan dan pemenuhan kebutuhan dalam mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.

            Dalam riwayat disebutkan pentingnya posisi binatang dalam menentukan terbukanya pintu syurga dan neraka. Seseorang yang berperilaku hina telah selamat dan masuk syurga hanya dikarenakan menolong anjing kehausan, sebaliknya seseorang yang rajin ibadah dan beramal tetapi membiarkan kucingnya terkurung dan mati karena tidak bisa makan menjadikan sang pemilik menjadi ahli neraka.
Sebagian umat Islam salah memahami doktrin Islam tentang najis besar (najis mughaladzah) yang berasal dari hewan. Kesalahan pemahaman ini mengakibatkan tindakan di luar batas kewajaran terhadap binatang yang dinilai membawa kenajisan, seperti anjing. Padahal Islam mengajarkan sikap lemah lembut terhadap binatang apapun. Kalaupun kita harus membunuh karena mereka karena mengganggu atau memang untuk dimakan, ditetapkan oleh Allah harus dengan cara-cara yang lembut dan kasih sayang, jauh dari penyiksaan.
Dalam hadits juga banyak disebutkan hadits-hadits tentang menyayangi binatang,

عَنْ اَبِى هُريْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ اْلعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا، فَنَزَلَ فِيْهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ. فَاِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ اْلعَطَشِ، فَقَالَ الرَجُلُ: لَقَدْ بَلَغَ هذَا اْلكَلْبَ مِنَ اْلعَطَشِ مِثْلُ الَّذِى كَانَ بَلَغَ مِنّى، فَنَزَلَ اْلبِئْرَ فَمَـَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ اَمْسَكَهُ بِفِيْهِ حَتَّى رَقِيَ فَسَقَى اْلكَلْبَ فَشَكَرَ اللهَ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنَّ لَنَا فِى هذِهِ اْلبَهَائِمِ َلاَجْرًا؟ فَقَالَ: فِى كُلّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ اَجْرٌ.


Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Pada suatu ketika ada seorang laki-laki berjalan di jalan, lalu ia merasa sangat haus, kemudian ia menemukan sebuah sumur, maka ia turun padanya lalu minum airnya.
Kemudian ia keluar, tiba-tiba ada seekor anjing yang menjilat-jilat tanah karena kehausan. Maka laki-laki itu berkata (dalam hatinya), “Sungguh anjing ini merasa kehausan seperti halnya diriku tadi”. Lalu ia turun lagi ke sumur, lalu memenuhi sepatunya dengan air, lalu ia menggigitnya dengan mulutnya sehingga sampai di atas, kemudian ia memberi minum anjing itu, maka Allah berterima kasih kepada laki-laki itu, dan Dia mengampuninya”. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dalam menolong binatang ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Menolong pada setiap yang bernyawa itu berpahala”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1761]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيْفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ اْلعَطَشُ اِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِى اِسْرَائِيْلَ فَنَزَعَتْ مُوْقَهَا فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ اِيَّاهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ


Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Pada suatu ketika ada seekor anjing yang berputar-putar mengelilingi sumur, dan hampir-hampir mati karena kehausan. Tiba-tiba ada seorang pezina diantara wanita pezina dari kaum Bani Israil melihatnya, lalu wanita itu melepas sepatunya untuk mengambil air untuk memberi minum anjing tersebut, lalu ia memberi minum kepada anjing tersebut, maka ia diampuni karena perbuatan itu. [HR. Muslim juz 4, hal. 1761]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِى هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا، فَلَمْ تُطْعِمْهَا، وَ لَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلاَرْضِ


Dari Ibnu 'Umar RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Ada seorang wanita masuk neraka disebabkan seekor kucing yang dia mengikatnya dan tidak memberinya makan, dan tidak pula melepaskannya sehingga kucing tersebut bisa makan serangga-serangga bumi".
[HR. Bukhari juz 4, hal. 100]

عَنْ عَبْدِ اللهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: عُذّبَتِ امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، دَخَلَتْ فِيْهَا النَّارَ لاَ هِيَ اَطْعَمَتْهَا وَ سَقَتْهَا اِذْ هِيَ حَبَسَتْهَا، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلاَرْضِ


Dari ‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia mengurungnya sampai mati, maka ia masuk neraka karena kucing itu.
Ia mengurungnya dan tidak memberinya makan dan minum, dan tidak pula dia melepaskannya sehingga bisa makan serangga-serangga bumi". [HR. Muslim juz 4, hal. 2022]

Begitu banyak hadits mengenai menyayangi binatang, jadi sebagai muslim yang mengikuti sunnah Rasullullah, seharusnya bisa lebih menyayangi binatnag, apalagi kalau itu binatang peliharaan di rumah. Dari hadits-hadits diatas bisa diambil kesimpulan bahwa binatang adalah makhluk Allah juga yang harus kita kasihi seperti kepada orang-orang disekitar kita. 

Tidak ada komentar: